Kamis, 30 Desember 2010

Gotong Royong Tampung Anak Tak Diinginkan


Kedaulatan Rakyat 16/09/2010 06:47:36 DERU knalpot kendaraan bermotor yang lalu lalang di ring road selatan beradu dengan tangisan puluhan balita. Mereka berebut mainan, berguling, dan sebagian minum susu. Pengasuh pun kewalahan mengikuti polah anak-anak di Panti Asuhan Gotong Royong di Tegal Krapyak, Bangun Harjo, Sewon. Panti ini, khusus menampung anak balita yang tak ‘diinginkan’ oleh orang tuanya. Menurut pendiri panti, Supriyati, saat ini ada 19 anak yang dirawat. Mulai dari usia satu bulan hingga 5,5 tahun. “Ada yang dititipkan oleh orang tuanya, ada juga yang kami temukan,” ujarnya ketika ditanya mengenai asal usul anak asuh di Panti Gotong Royong. Mereka kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu. Supriyati sendiri mendirikan panti ini sejak 2004, meski baru memiliki anak asuh pada 2005. Total, ada 39 anak yang pernah menghuni Panti Gotong Royong. “Alasan ekonomi serta ketidaksiapan mental orang tua menjadi faktor pendorong untuk menitipkan anak-anak mereka di panti asuhan,” ujarnya. Dia mengaku merawat anak-anak tersebut dengan ‘naluri keibuan murni’ karena tidak mengenyam pendidikan baby sitter, termasuk 10 pengasuh lainnya. Prinsipnya, merawat seolah anak sendiri karena pengasuh berpandangan bahwa manusia memiliki hak untuk hidup. “Selalu ada donatur yang mencukupi kebutuhan anak-anak,” kata Supriyati. Kebutuhan tersebut antara lain susu, makanan bayi dan pakaian. Tapi yang menyedihkan, panti ini masih menempati rumah kontrakan dan hampir setiap tahun berpindah tempat. (Dian Ade Permana)-a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar